Cerpen Singkat Hadiah Coklat Yang Terakhir Darimu
“Non Tasya ada kiriman coklat ni”
“Iya bii bawa kesini aja”
Namaku Tasya umurku 14 tahun, aku memiliki sahabat yang baik yaitu Gusti, Gusti adalah sahabatku dari kecil
“Ini non kirimannya”
“Makasih bii”
Aku memang selalu mendapat kiriman coklat setiap minggu baik dari Gusti, temanku, atau pacarku. Setelah kulihat ada sebuah surat yang isinya
“Semoga kamu suka. By: Gusti”
Aku pun menulis pesan untuknya
“Makasih coklatnya, aku suka kok”
“Syukurlah kalo begitu” balasnya
Aku pun memakan coklat itu sambil memainkan hp lalu kubuka akun facebook milik pacarku namun aku melihat status buatan pacarku yang ditujukan oleh seorang cewek beserta foto mesra mereka, aku pun langsung menghubungi Dewa kekasihku untuk meminta penjelasannya, namun apa yang terjadi yang mengangkat teleponku bukan Dewa melainkan seorang wanita yang mengaku pacarnya Dewa sontak aku terkejut dan langsung mematikan hpku dan menangis di kamar, Gusti datang dan melihatku menangis dan dia bertanya padaku karena siapa aku begini dan kujawab karena Dewa dia telah menduakanku, Gusti langsung marah dan pergi menemui Dewa, aku hanya diam dan hanya bisa menangis, kemudian Gusti datang dan menenangiku, dia bilang Dewa telah mutusin aku sekarang dan aku udah nggak ada hubungan apa apa lagi dengannya.
Gusti pun mengajakku jalan jalan dan berusaha menghiburku, sepulang jalan jalan aku langsung masuk dan tidur namun aku memimpikan Gusti dia memakai pakaian serba putih melambaikan tangan sambil bilang “Sya aku mau pulang tuhan udah mengirim malaikat untuk menjemputku, kamu jaga diri baik baik ya” aku langsung terbangun dan melihat ada pesan dari ayah Gusti dia mengabarkan bahwa Gusti telah tiada, Gusti mengalami kecelakaan sesaat setelah mengantarku pulang. aku hanya bisa menangis, kini orang yang paling aku sayang telah tiada pergi untuk selamanya
Saat datang di upacara pemakaman aku tak kuasa menahan tangisku melihat jasad Gusti dimasukan ke liang lahat. Kini aku hanya bisa mendoakanmu supaya kamu tenang disana dan mengenang semua kenangan kita berdua. Selamat tinggal Gusti Selamat membaca....
“Non Tasya ada kiriman coklat ni”
“Iya bii bawa kesini aja”
Namaku Tasya umurku 14 tahun, aku memiliki sahabat yang baik yaitu Gusti, Gusti adalah sahabatku dari kecil
“Ini non kirimannya”
“Makasih bii”
Aku memang selalu mendapat kiriman coklat setiap minggu baik dari Gusti, temanku, atau pacarku. Setelah kulihat ada sebuah surat yang isinya
“Semoga kamu suka. By: Gusti”
Aku pun menulis pesan untuknya
“Makasih coklatnya, aku suka kok”
“Syukurlah kalo begitu” balasnya
Aku pun memakan coklat itu sambil memainkan hp lalu kubuka akun facebook milik pacarku namun aku melihat status buatan pacarku yang ditujukan oleh seorang cewek beserta foto mesra mereka, aku pun langsung menghubungi Dewa kekasihku untuk meminta penjelasannya, namun apa yang terjadi yang mengangkat teleponku bukan Dewa melainkan seorang wanita yang mengaku pacarnya Dewa sontak aku terkejut dan langsung mematikan hpku dan menangis di kamar, Gusti datang dan melihatku menangis dan dia bertanya padaku karena siapa aku begini dan kujawab karena Dewa dia telah menduakanku, Gusti langsung marah dan pergi menemui Dewa, aku hanya diam dan hanya bisa menangis, kemudian Gusti datang dan menenangiku, dia bilang Dewa telah mutusin aku sekarang dan aku udah nggak ada hubungan apa apa lagi dengannya.
Gusti pun mengajakku jalan jalan dan berusaha menghiburku, sepulang jalan jalan aku langsung masuk dan tidur namun aku memimpikan Gusti dia memakai pakaian serba putih melambaikan tangan sambil bilang “Sya aku mau pulang tuhan udah mengirim malaikat untuk menjemputku, kamu jaga diri baik baik ya” aku langsung terbangun dan melihat ada pesan dari ayah Gusti dia mengabarkan bahwa Gusti telah tiada, Gusti mengalami kecelakaan sesaat setelah mengantarku pulang. aku hanya bisa menangis, kini orang yang paling aku sayang telah tiada pergi untuk selamanya
Saat datang di upacara pemakaman aku tak kuasa menahan tangisku melihat jasad Gusti dimasukan ke liang lahat. Kini aku hanya bisa mendoakanmu supaya kamu tenang disana dan mengenang semua kenangan kita berdua. Selamat tinggal Gusti Selamat membaca....