Agen Bola

Informasi Ciri-ciri dan Gambar Murai Batu Medan

Informasi Ciri-ciri dan Gambar Murai Batu Medan


Murai Batu Medan sudah menjadi burung populer yang dari dulu selalu digilai banyak penghobi burung di Indonesia. Segala yang dimiliki oleh salah satu burung dari jenis genus Copsychus malabaricus tersebut memang tidak hanya mengagumkan dari segi suara saja, melainkan juga mampu membuat orang takjub lantaran bentuk maupun warna tubuh yang dimilikinya. Terlebih lagi burung yang dari keluarga Muscicapidae tersebut mempunyai salah satu bagian tubuh yang sangat khas dan paling menonjol jika dibandingan dengan jenis Murai Batu lainnya.
Gambar Murai Batu Medan

Murai Batu Medan (ekajanuardi – kaskus)

Jika bicara mengenai burung Murai Batu Medan, pasti yang pertama kali tumbuh di benak ialah ekornya yang panjang. Ekornya yang panjanganya bisa mencapai 25 hingga 30 cm seakan menjadi identitas tersendiri dan sekaligus menjadi penegas, bahwa ialah unggas pengicau yang istimewa. Otomatis dengan kelebihan yang dimilikinya itu, salah satu jenis burung Murai tersebut lebih mudah dikenali dan diingat. Bahkan sebagaian masyarakat lebih kagum saat melihat panjang ekor daripada karakter suara gacor maupun tingkah laku berkicau Ngobra yang dimilikinya. (Baca : Suara Murai Batu)

Pada dasarnya panggilan burung Murai Batu Medan sendiri bukan berarti burung yang satu ini berasal maupun berhabitat asli di Kota Medan. Dimana nama tersebut hanya berupa istilah saja yang sudah dipakai orang terdahulu dengan berbagai macam alasan. Lebih tepatnya, Murai Batu merupakan jenis burung yang terbagi menjadi beberapa ras. Salah satu ras tertentu mempunyai ekor paling panjang dan lurus yang secara kebetulan jumlah populasinya di Indonesia dari dulu paling banyak berada di pulau Sumatera. Dan secara kebetulan pula, sub-spesies tersebut selalu berkumpul di Kota Medan. Maka lambat laun, ras ini lebih dikenal masyarakat dengan nama Murai Medan.

Selain itu, wilayah penyebaran paling banyak jenis burung tersebut tidak hanya terdapat di Kota Medan saja, melainkan juga bisa ditemukan di berbagai wilayah lain di Pulau Sumatera lain seperti Lampung, Lahat, Aceh dan Jambi. Berdasarkan beberapa ahli, konon jenis yang satu ini habitat paling banyak berada di bukit Lawang, Bohorok sampai wilayah kaki gunung Leuser yang letaknya di Sumatera Utara. Sayangnya di berbagai tempat tersebut, populasinya sudah semakin berkurang dikarenakan berbagai macam faktor. Mulai dari penyempitan lahan, perusakan hutan sampai aksi perburuan liar.

Mengingat habiat aslinya sudah semakin terancam, tentu tak heran jika pemerintah memutuskan bahwa burung Murai Batu Medan termasuk fauna yang dilindungi. Meskipun saat ini sudah banyak kebun bintang maupun lembaga konservasi yang membudidayakan burung Murai Batu Medan, namun baik calon pemelihara maupun para penangkar pemula harus memenuhi syarat-syarat tertentu dari pemerintah. Bagi masyarakat yang melanggar, tentu burung akan disita dan bahkan akan dijatuhi sanksi pidana.
Ciri Murai Batu Medan

Ciri-ciri burung Murai Batu Medan cukup mudah diingat. Jenis ini mempunyai tiga kominasi warna yang diantaranya putih, oranye dan hitam. Warna hitam terdapat pada bagian kerongkongan, kepala, punggung hingga ekor. Putih bagian atas pantat dan warna oranye pada bagian dada hingga perut. Disamping panjang ekornya yang bisa sampai 30 cm dan bahkan sampai lebih, warna hitam di semua bagian tubuhnya akan berubah menjadi sedikit kebiru-biruan jika terpapar sinar matahari. Menurut beberapa Penangkar profesional, warna kakinya akan semakin menghitam saat menginjak usia dewasa.
Perawatan Harian Murai Batu Medan

Perawatan harian burung Murai Batu Medan terbilang tidak gampang dan perlu kehati-hatian. Dimulai dari ukuran kandang atau sangkar. Usahakan kandang berukuran lebih besar dan lebih lebar panjang ekornya. Pada umumnya kandang yang cocok untuk digunakan memelihara Jenis Murai yang satu ini berbentuk kotak persegi panjang dengan ukuran P (90 cm) x L (90 cm) dan T (200 cm) yang terbuat dari kayu, kawat dan batu-bata. Di dalam sangkar usahan ada tempat ia bertengger sedikitnya sebanyak 2 biji yang terbuat dari ranting atau bahan-bahan kayu yang mempunyai permukaan yang tidak terlalu kasar. Selain itu, sediakan sedikitnya 3 wadah pakan dan minum serta 1 baskom untuk tempat ia mandi.
Setelan Harian Murai Batu Medan

Setelan harian burung Murai Batu Medan pada dasar juga tidak berbeda dengan burung istimewa lain. Sebelum memandikan, baik metode keramba ataupun semprot alangkah lebih baik angin-anginkan ia terlebih dulu selama 30 menit. Setelah itu, penjemuran bisa dilakukan selama 1 hingga 2 jam, tergantung kebiasaan maupun kondisi cuaca. Sembari menunggu badannya kering, pemilik bisa memberikan pakan Extra Fooding berupa Jangkrik atau Ulat, sedikitnya 3 ekor saja. Sebisa mungkin Extra Fooding sendiri tidak diberikan secara berlebihan karena bisa berakibat fatal terhadap kondisi si Burung yang bisa mengakibatkan Over Birahi dan sebagainya.

Takaran pakan Extra Fooding Murai batu standarnya sebanyak 5 ekor dalam sehari. Tiga Jangkrik bisa diberikan pada saat pagi hari atau sesudah mandi dan 2 ekor bisa diberikan pada waktu sore hari. Selain itu, beri pakan voer yang kadar proteinnya sedang, karena belum tentu pakan Voer yang mempunyai kadar protein tinggi juga cocok untuk kesehatan burung. Dan tidak lupa, ganti air minumnya 2 kali dalam sehari.

Setelah pemandian, penjemuran dan pemberian pakan sudah terpenuhi, setiap pemilik sudah bisa menaruhnya di teras ataupun di dalam rumah, tergantung kebiasaan. Asal tidak perlu dikerodong agar mentalnya sedikit terlatih dan terbiasa ketika didekati manusia. Pengerodongan akan lebih baik dilakukan pada saat sore menjelang malam. Disamping untuk melindunginya dari gigitan nyamuk dan hawa dingin, proses pemasteran diketahui lebih efektif saat kondisi burung dikerodong. Dimana pada saat dikerodong atau sebelum jam istirahatnya, si burung lebih bisa berkosentrasi menerima suara mp3 yang diputar daripada saat pagi maupun siang hari.
Agen Bola