Cerita Bos Muda Yang Buas
Cerita Sex. Menjelang tahun baru 2017 aku dapat pesanan banyak barang. Dari pakaian sampai ke alat dapur. Aku ingin ‘One Stop Shopping’, sekali jalan segalanya kudapat. Dan itu hanya bisa kalau aku belanja ke Mangga Dua.
Hampir seharian aku belanja ini itu sesuai permintaan para pelangganku aku perlu istirahat utk minum dan sedikit makanan kecil. Aku mampir di sebuah warung yg ada di setiap pengkolan gang diantar kios-kios Pasar Mangga Dua itu. Aku mencari tempat duduk yg adem sambil menunggu pesanan juice buah segar dan semangkok siomay. Barang-barang yg aku belanja telah diurus utk dipak dan dikirim ke rumah oleh orang di Mangga Dua yg memang biasa memberikan pelayanan jasa utk keperluan itu.
Tiba-tiba ada laki-laki cina muda, kira-kira 26 tahunan, menegur aku..
“Sdh semua belanjanya, Bu? Ini punya ibu ya?”, dia bawa handponeku.
Aku baru sadar bahwa barang itu terlepas dari tanganku. Wah.. beruntung sekali aku ketemu orang yg jujur.
“Tadi waktu ibu belanja di toko sy, handpone ini ibu taruh di dekat kasir, terus ibu tinggal. Sy nyusul ibu sdh hilang. Eehh.. Tau-tau ketemu di sini. Kebetulan sy juga mau makan siang”, dia memberikan keterangan padaku dgn sangat ramah.
Aku suka bisa kenalan dgn dia. Ternyata dia penjaga toko di tempat aku belanja perabot dapur tadi. Namun di samping keramahannya aku melihat bagaimana matanya nampak seakan menelanjangi tubuhku. Dasar mata laki-laki. Nggak Jawa, nggak China, nggak Arab sama saja. Mata macam itu adalah mata laki-laki haus. Mata yg minta dipuaskan hasrat sex nya. Aku sendiri memang sepenuhnya menyadari bahwa banyak laki-laki yg sering melototkan matanya melihati tubuh seksiku.
Dgn usiaku yg telah menginjak 28 tahun orang-orang bilang aku memilik ’sex appeal’ atau pesona sex yg sangat kuat. Jadi aku tak begitu heran akan tingkah laku penjaga toko penjual alat dapur ini. Namun sepertinya aku berhutang budi karena dia telah mengembalikan handpone ku hingga aku menghadapinya dgn ramah. Bahkan aku juga melemparkan kelakar utk menyenangkan hatinya..
“Engkoh masih muda sdh jadi penjaga toko, nih. Dimana saja tokonya koh? Disamping perabot dapur ada jual lainnya apa koh?”, Wah.. Dia bangga dgn macam-macam pertanyaanku ini.
“Sy ada 11 toko yg menjual macam-macam. Memang begitulah orang China kalau dagang. Apa yg sedang rame. Disini ada tiga toko. Di blok seberang ada satu toko. Lainnya ada di Blok M, Kelapa Gading Plasa, Pondok Indah Plasa dan Taman Anggrek”,
“Wah.. Kaya raya dong koh. Nggak ngira ini. Masih muda, kaya raya”, meluncur kekagumanku yg sekaligus pujian bagi penjaga toko muda ini.
Nampak dia semakin bangga.
“Boleh dong kapan-kapan aku mampir ke toko lainnya”.
“Boleh, boleh Bu. Sekarang kalau ibu mau, kebetulan sy memang harus ke Kelapa Gading utk ngeliat omzetnya. Mau?”, dia begitu serius menanggapi omonganku.
Namun naluriku juga mengisyaratkan hal yg lain. Matanya yg terus menerus menguliti bagian-bagian tubuhku semakin berani dan tdk malu-malu. Bahkan saat matanya tertumbuk dgn mataku dia memandang ke dalam mataku dgn tajam,
“Mari, Bu. Sambil lihat-lihat keramaian. Nanti sy ajak ibu makan. Ada American Steak yg enak banget di Kelapa Gading”, dia semakin membujuk aku.
Dan aku sepertinya menikmati permainan ini. Keluar sifat isengku. Aku bersikap seolah mau dan tdk mau yg membuat penjaga toko muda ini semakin penasaran. Kini aku mainkan jurus ber-gaya-ku. Dgn pura-pura membetulkan tatanan rambutku tanganku mengelusi kepalaku. Dgn cara itu aku menunjukkan ketiakku yg indah dan bersih menebarkan wewangian yg merangsang siapapun yg mengendusnya. China itu nampak mengenduskan hidungnya sambil menelan air liurnya. Dia seakan sedang melumatkan bibirnya ke lembah ketiakku ini. Nampaknya dia semakin tdk sabar. Taoke muda itu bangun dari kursinya utk meninggalkan aku namun kutangkap tangannya,
“Makasih HP-nya koh”, lantas kulepaskan peganganku dan membiarkan dia pergi.
Tetapi dia tak juga bergegas pergi,
“Sayang ibu tak mau melihat tokoku. Tetapi sy suka telah ketemu ibu yg cantik. Sesungguhnya sy pengin sedikit bersenang-senang”, dia mengucapkan kata terakhir yg bagiku penuh arti. Kembali kutangkap tangannya,
“Apa maksud koh, eehh.. Pengin bersenang-senang..?”, tanyaku tajam.
“Sy naksir ibu. Dan kalau ibu suka sy pengin ngajak ibu tidur”.
Hebat penjaga toko ini. Dia mengucapkan kata-kata yg bisa dianggap kurang ajar pada aku seorang perempuan dgn penuh percaya diri. Dan dia tdk berkedip memandangi aku. Dia menunggu apa reaksiku. Ternyata yg semula aku merasa bisa ngatur dia kini terbalik. Ucapannya yg penuh percaya diri serta pandangannya yg tajam tanpa kedip itu sungguh membuat aku bertekuk lutut. Aku mendambakan lelaki jantan macam ini. Adakah aku sedang berhadapan dgn ‘Jackie Chan’? Edan.. Dan aku masih berusaha tdk kehilangan seluruh mukaku.
Aku tdk mau jadi pecundang. Aku bangkit dan meraih lengannya dgn sepenuhnya menyadari bahwa aku sedang digandeng penjaga toko muda yg haus utk melahap tubuhku. Begitu naik ke mobilnya yg bukan main karena merknya ‘Jaguar’, dia tdk lagi membicarakan toko-tokonya. Sambil tangannya langsung mengelusi payu daraku kemudian menyusup ke BH-ku dia menawarkan padaku, mau tidur di mana? Di Hilton, Mandarin atau Grand Hyatt? Aku serahkan padanya.
Dgn HP-nya dia minta FO Grand Hyatt menyediakan Suite Room di lantai 8 yg menghadap ke Patung Selamat Datang di bundaran HI yg terkenal itu. Sepanjang perjalanan yg memakan waktu hamper 1 jam karena kemacetan Jakarta tangannya telah merabai seluruh bagian-bagian peka di tubuhku. Aku menggelinjang hebat. Aku pernah selingkuh beberapa tahun yg lalu. Tetapi selingkuh yg ini sungguh sangat sensasional bagiku.
Saat turun dari mobil, aku sdh tdk memakai BH dan celana dalam lagi. Tangan-tangan penjaga toko muda ini dgn lincah telah melepasinya di sepanjang jalan Thamrin tadi. BH dan celana dalamku kini terserak di lantai Jaguarnya. Kami langsung menuju lift yg mengantar kami ke Suite 816 Grand Hayyat Hotel, Thamrin, Jakarta. Aku menikmati bagaimana China kaya ini mengolah tubuhku.
Sesaat sesudah mengunci kamar dia hempaskan aku ke ranjang dan dia bekerja. Disibakkannya gaunku. Kepalanya nyosor mendorong wajahnya tenggelam ke selangkanganku. menggelinjang hebat saat lidah dan bibirnya melumati lembah selangkanganku. Dia raih tungkai kakiku ke pundaknya. Tangannya erat-erat memeluki pinggulku. Bibirnya menyedoti meqiku. Dia mengisep-isep cairan birahiku yg mengalir deras. Aku bukan lagi menggelinjang. Aku berontak karena tak tahan menanggung kegelian birahi yg sangat dahsyat. Suamiku tak pernah berbuat begini. Dgn sekali sentak akhirnya rok & blusku lepas dari tubuhku.
Kini dia yg masih lengkap berpakaian melihati aku yg telanjang bulat. Seperti beruang kutub yg menyaksikan korbannya, anjing laut yg manis yg tak berkutik menunggu dilahap pemangsanya. Aku melenguh dan mengeluh karena nikmat yg melandaku. Aku menanti jamahan kejam erotisnya. Kembali China muda ini menyeret kakiku dan membiarkan setengahnya terjuntai ke karpet mewah Suite Room ini. Saraf-saraf pekaku tergetar saat nafasnya kurasakan mengendusi pahaku. Dia nampaknya ingin memandikan aku dgn lidah dan ludahnya. Dia mengungkapkan kehausan libidonya. Dia mulai melahap tubuhku.
Utk kepuasannya penjaga toko muda ini menunjukkan egonya. Dia tdk penuhi rintihanku utk meremasi penisnya. Dia tetap mempertahankan kelengkapan pakaiannya. Apakah dia menunggu aku menangis dan bersembah memohonnya? Ternyata aku memang harus bersabar. penjaga toko muda ini benar-benar memandikan aku dgn ludah dan lidahnya. Tubuhku dibolak-balik, diputar, dijungkirkan, telentang, jongkok hingga nungging utk melatakan bibir dan lidahnya. Akibatnya luar biasa. Aku bisa tergiring dan meraih beberapa kali orgasme tanpa dia telanjang dan ngentot meqiku.
Sungguh luar biasa karena seingatku 5 tahun terakhir aku hanya bisa meraih beberapa kali orgasme saat tidur dgn suamiku. Itupun aku yg berusaha keras dgn mengkhayal seakan aku sedang dientot serombongan Satpam Mangga Dua tempat dimana aku sering datang dan belanja. sesudah diseling istirahat utk makan sore, dgn tetap membiarkan aku telanjang penjaga toko muda itu kembali melahapi tubuhku.
Kali ini dia melepaskan pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat pula. Dan aku sungguh terkejut namun sekaligus terpesona saat melihati penisnya. Langsung kuraih dan kugenggam penis itu. Taoke muda yg aku pikir sosoknya biasa-biasa saja ini ternyata menyimpan penis yg nggak disunat, gede dan panjang. Penis itu sdh ngaceng tetapi kulupnya tetap membungkus setengah bonggol kepalanya.
Warnanya bening sebening kulitnya. Dan sungguh nikmat menggengam penisnya itu. Rasanya penis suamiku tak sampai separuhnya.
“Kamu kulum dulu Bu biar lebih gede dan keras. Biar enak kalau masuk ke meqimu nanti”, katany dgn nada memerintah.
Sementara penis itu telah didorong dan disentuh-sentuhkan ke mulutku. Sungguh mati, 5 tahun sdh perkawinanku namun aku tak pernah sekalipun ngisep penis suami. Rasanya jijik aku. Suamiku juga nggak tega berbuat begitu padaku. Namun China muda ini..
“Ayoo Bu.. kulum.. Enak nih.. Ayoo”, nampaknya dia nggak suka aku menolak kemauannya.
Aku agak gugup dan rasanya sdh mau muntah. Namun tangan penjaga toko ini meraih kepalaku dan menariknya utk menerima tonjokan penisnya di mulutku. Aku terpana dan..
“Aaarrcchh.. Jj.. Jangaann.. Hheehh.. Tidaakk mmbbllpp.. mmmmpphhhh.. Hhllmm..”. Akhirnya ujung penisnya berhasil menguak celah bibirku.
Terbersit rasa asin-asin dicelah bau bawang putih dari selangkangan China ini. Aku tak lagi mampu mengelak. Dgn pasti penis itu masuk ke mulutku. Didiamkannya sesaat sementara tangan kiri penjaga toko tetap menjambak rambutku utk menahan kepalaku dan tangan kanannya merangsek memilin-milin puting susuku. Jangan tanya rasa yg melandaku. Ada pedih, ada sakit, ada nikmat. Semua tercampur menjadi satu. Aku hanya mengeluarkan desah dan hhllppmm..
Sementara menunggu cina muda itu memompakan penisnya dan ngentot mulutku. Benar juga yg dia bilang. Sesaat setelah mulai memompa mulutku penisnya terasa makin gede, makin gede, gede dan uuhh.. Keras banget. Dan tanpa kira-kira dia memompa mulutku dgn sepenuh semangatnya. Kerongkonganku tersedak. Nyaris aku tak bisa bernafas. Dgn sepenuh tenagaku tanganku menahannya dan menolak hingga penis itu lepas dari mulutku.
“Udahh.. Mulutku tersedak..”. Dgn cepat dia mengalihkan sasarannya.
Kembali aku diseretnya ke tepian ranjang. Tungkai kakiku dia panggul sementara penisnya diarahkan dgn tepat ke lubang meqiku yg memang telah dilanda kegatalan birahi yg sangat. Sesaat setelah kepalanya dikocok-kocokkan di gerbang meqiku yg telah basah dan becek oleh cairan birahiku, penis gede dan panjang milik China muda itu amblas menembus meqiku.
Adduuhh.. Sepertinya kehausan dan dahaga syahwatku mendapatkan penyembuhan. Bibir dan dinding meqiku mencengkeram keras batangan yg menghunjam-hunjam itu. Rasa gatal dan legit menjadikan sensasi nikmat yg tak terpana. Taoke muda merundukkan kepalanya utk melumati puting susuku. Rasa lumatannya membuat aku menggelinjang hebat. Tanganku mencabik-cabik rambutnya utk menahan kegatalan yg melandaku dgn dahsyat. Aku meraung histeris. Pantat dan pinggulku berkejat-kejat menjemputi penis gede dan legit itu. Keringatku mengucur dersa dalam dinginnya Suite Room Grand Hyatt.
Akhirnya aku merasakan kehanyutan sanubari saat bibir cina muda ini nyosor menyedoti bibirku. Ludahku dan ludahnya saling berganti. Rasa dahaga syahwatku tersalurkan oleh aliran ludahnya yg berpindah ke mulutku. Genjotan legit penis penjaga toko ke lubang meqiku yg semakin mencepat membuat lumatan kami semakin intens. Dan ketika tiba-tiba cina muda ini menarik bibirnya lepas dari bibirku, aku berteriak kecewa..
“Jangann.. Tolong.. Aku haauuss..” Namun cina itu bukan kembali memagut aku. Dia hanya meludahi mulutku. Terus meludah dan meludah..
Dan aku yg didorong begitu dahaga terus menganga menerima limpahan ludahnya.. Genjotan legit penisnya tak lagi terkendali. Dinding meqiku terus mencengkeram dan meremas-remas batangan yg keluar masuk itu. penjaga toko muda ini nampak sedang menjemput puncak nikmatnya. Aku rasakan kedua tangannya semakin memeluk erat tubuhku. Dan aku terbawa arus birahi mencengkeramkan cakarku kedaging punggungnya. Dan sampailah.. Kedutan besar aku rasakan dalam lubang meqiku. Semburan panas sperma penjaga toko muda ini tumpah ruah membanjir di lubang meqiku.
Aku pasrah menyerah dalam nikmat entotan cina muda ini. Pantatku mengejat-ejat mendorong meqiku meremasi batangan penis si penjaga toko. Bibirku cepat menyedot ludah dari bibirnya. Dalam hujan keringat dari dua tubuh telanjang kami ini, kami diam utk beberapa saat. Sesekali masih terasa berkedut penis penjaga toko ataupun remasan dinding meqiku. Tepat jam 5 sore aku keluar Suite Room 816 Grand Hyatt. penjaga toko muda ingin sendirian di kamarnya. Padaku dia serahkan amplop berisi uang,
“Nih, Bu, utk naik taksi pulang. Aku nggak bisa nganter ibu ya. Terima kasih Bu”. Aku terima amplopnya tanpa membukanya.
Aku merasakan aneh .. Kok hanya begitu sdhannya. Sepertinya aku ditendang keluar kamarnya. Di lorong menuju lift aku membuka amplopnya. Kudapatkan uang Rp 300 ribu dan 5 lembar voucher belanja di Carrefour masing-masing senilai Rp 500 ribu. Aku mesti bagaimana? Khan memang tak ada ‘commitment’ apa-apa sebelumnya. Dan aku memang bukan pelacur khan?
Cerita Sex. Menjelang tahun baru 2017 aku dapat pesanan banyak barang. Dari pakaian sampai ke alat dapur. Aku ingin ‘One Stop Shopping’, sekali jalan segalanya kudapat. Dan itu hanya bisa kalau aku belanja ke Mangga Dua.
Hampir seharian aku belanja ini itu sesuai permintaan para pelangganku aku perlu istirahat utk minum dan sedikit makanan kecil. Aku mampir di sebuah warung yg ada di setiap pengkolan gang diantar kios-kios Pasar Mangga Dua itu. Aku mencari tempat duduk yg adem sambil menunggu pesanan juice buah segar dan semangkok siomay. Barang-barang yg aku belanja telah diurus utk dipak dan dikirim ke rumah oleh orang di Mangga Dua yg memang biasa memberikan pelayanan jasa utk keperluan itu.
Tiba-tiba ada laki-laki cina muda, kira-kira 26 tahunan, menegur aku..
“Sdh semua belanjanya, Bu? Ini punya ibu ya?”, dia bawa handponeku.
Aku baru sadar bahwa barang itu terlepas dari tanganku. Wah.. beruntung sekali aku ketemu orang yg jujur.
“Tadi waktu ibu belanja di toko sy, handpone ini ibu taruh di dekat kasir, terus ibu tinggal. Sy nyusul ibu sdh hilang. Eehh.. Tau-tau ketemu di sini. Kebetulan sy juga mau makan siang”, dia memberikan keterangan padaku dgn sangat ramah.
Aku suka bisa kenalan dgn dia. Ternyata dia penjaga toko di tempat aku belanja perabot dapur tadi. Namun di samping keramahannya aku melihat bagaimana matanya nampak seakan menelanjangi tubuhku. Dasar mata laki-laki. Nggak Jawa, nggak China, nggak Arab sama saja. Mata macam itu adalah mata laki-laki haus. Mata yg minta dipuaskan hasrat sex nya. Aku sendiri memang sepenuhnya menyadari bahwa banyak laki-laki yg sering melototkan matanya melihati tubuh seksiku.
Dgn usiaku yg telah menginjak 28 tahun orang-orang bilang aku memilik ’sex appeal’ atau pesona sex yg sangat kuat. Jadi aku tak begitu heran akan tingkah laku penjaga toko penjual alat dapur ini. Namun sepertinya aku berhutang budi karena dia telah mengembalikan handpone ku hingga aku menghadapinya dgn ramah. Bahkan aku juga melemparkan kelakar utk menyenangkan hatinya..
“Engkoh masih muda sdh jadi penjaga toko, nih. Dimana saja tokonya koh? Disamping perabot dapur ada jual lainnya apa koh?”, Wah.. Dia bangga dgn macam-macam pertanyaanku ini.
“Sy ada 11 toko yg menjual macam-macam. Memang begitulah orang China kalau dagang. Apa yg sedang rame. Disini ada tiga toko. Di blok seberang ada satu toko. Lainnya ada di Blok M, Kelapa Gading Plasa, Pondok Indah Plasa dan Taman Anggrek”,
“Wah.. Kaya raya dong koh. Nggak ngira ini. Masih muda, kaya raya”, meluncur kekagumanku yg sekaligus pujian bagi penjaga toko muda ini.
Nampak dia semakin bangga.
“Boleh dong kapan-kapan aku mampir ke toko lainnya”.
“Boleh, boleh Bu. Sekarang kalau ibu mau, kebetulan sy memang harus ke Kelapa Gading utk ngeliat omzetnya. Mau?”, dia begitu serius menanggapi omonganku.
Namun naluriku juga mengisyaratkan hal yg lain. Matanya yg terus menerus menguliti bagian-bagian tubuhku semakin berani dan tdk malu-malu. Bahkan saat matanya tertumbuk dgn mataku dia memandang ke dalam mataku dgn tajam,
“Mari, Bu. Sambil lihat-lihat keramaian. Nanti sy ajak ibu makan. Ada American Steak yg enak banget di Kelapa Gading”, dia semakin membujuk aku.
Dan aku sepertinya menikmati permainan ini. Keluar sifat isengku. Aku bersikap seolah mau dan tdk mau yg membuat penjaga toko muda ini semakin penasaran. Kini aku mainkan jurus ber-gaya-ku. Dgn pura-pura membetulkan tatanan rambutku tanganku mengelusi kepalaku. Dgn cara itu aku menunjukkan ketiakku yg indah dan bersih menebarkan wewangian yg merangsang siapapun yg mengendusnya. China itu nampak mengenduskan hidungnya sambil menelan air liurnya. Dia seakan sedang melumatkan bibirnya ke lembah ketiakku ini. Nampaknya dia semakin tdk sabar. Taoke muda itu bangun dari kursinya utk meninggalkan aku namun kutangkap tangannya,
“Makasih HP-nya koh”, lantas kulepaskan peganganku dan membiarkan dia pergi.
Tetapi dia tak juga bergegas pergi,
“Sayang ibu tak mau melihat tokoku. Tetapi sy suka telah ketemu ibu yg cantik. Sesungguhnya sy pengin sedikit bersenang-senang”, dia mengucapkan kata terakhir yg bagiku penuh arti. Kembali kutangkap tangannya,
“Apa maksud koh, eehh.. Pengin bersenang-senang..?”, tanyaku tajam.
“Sy naksir ibu. Dan kalau ibu suka sy pengin ngajak ibu tidur”.
Hebat penjaga toko ini. Dia mengucapkan kata-kata yg bisa dianggap kurang ajar pada aku seorang perempuan dgn penuh percaya diri. Dan dia tdk berkedip memandangi aku. Dia menunggu apa reaksiku. Ternyata yg semula aku merasa bisa ngatur dia kini terbalik. Ucapannya yg penuh percaya diri serta pandangannya yg tajam tanpa kedip itu sungguh membuat aku bertekuk lutut. Aku mendambakan lelaki jantan macam ini. Adakah aku sedang berhadapan dgn ‘Jackie Chan’? Edan.. Dan aku masih berusaha tdk kehilangan seluruh mukaku.
Aku tdk mau jadi pecundang. Aku bangkit dan meraih lengannya dgn sepenuhnya menyadari bahwa aku sedang digandeng penjaga toko muda yg haus utk melahap tubuhku. Begitu naik ke mobilnya yg bukan main karena merknya ‘Jaguar’, dia tdk lagi membicarakan toko-tokonya. Sambil tangannya langsung mengelusi payu daraku kemudian menyusup ke BH-ku dia menawarkan padaku, mau tidur di mana? Di Hilton, Mandarin atau Grand Hyatt? Aku serahkan padanya.
Dgn HP-nya dia minta FO Grand Hyatt menyediakan Suite Room di lantai 8 yg menghadap ke Patung Selamat Datang di bundaran HI yg terkenal itu. Sepanjang perjalanan yg memakan waktu hamper 1 jam karena kemacetan Jakarta tangannya telah merabai seluruh bagian-bagian peka di tubuhku. Aku menggelinjang hebat. Aku pernah selingkuh beberapa tahun yg lalu. Tetapi selingkuh yg ini sungguh sangat sensasional bagiku.
Saat turun dari mobil, aku sdh tdk memakai BH dan celana dalam lagi. Tangan-tangan penjaga toko muda ini dgn lincah telah melepasinya di sepanjang jalan Thamrin tadi. BH dan celana dalamku kini terserak di lantai Jaguarnya. Kami langsung menuju lift yg mengantar kami ke Suite 816 Grand Hayyat Hotel, Thamrin, Jakarta. Aku menikmati bagaimana China kaya ini mengolah tubuhku.
Sesaat sesudah mengunci kamar dia hempaskan aku ke ranjang dan dia bekerja. Disibakkannya gaunku. Kepalanya nyosor mendorong wajahnya tenggelam ke selangkanganku. menggelinjang hebat saat lidah dan bibirnya melumati lembah selangkanganku. Dia raih tungkai kakiku ke pundaknya. Tangannya erat-erat memeluki pinggulku. Bibirnya menyedoti meqiku. Dia mengisep-isep cairan birahiku yg mengalir deras. Aku bukan lagi menggelinjang. Aku berontak karena tak tahan menanggung kegelian birahi yg sangat dahsyat. Suamiku tak pernah berbuat begini. Dgn sekali sentak akhirnya rok & blusku lepas dari tubuhku.
Kini dia yg masih lengkap berpakaian melihati aku yg telanjang bulat. Seperti beruang kutub yg menyaksikan korbannya, anjing laut yg manis yg tak berkutik menunggu dilahap pemangsanya. Aku melenguh dan mengeluh karena nikmat yg melandaku. Aku menanti jamahan kejam erotisnya. Kembali China muda ini menyeret kakiku dan membiarkan setengahnya terjuntai ke karpet mewah Suite Room ini. Saraf-saraf pekaku tergetar saat nafasnya kurasakan mengendusi pahaku. Dia nampaknya ingin memandikan aku dgn lidah dan ludahnya. Dia mengungkapkan kehausan libidonya. Dia mulai melahap tubuhku.
Utk kepuasannya penjaga toko muda ini menunjukkan egonya. Dia tdk penuhi rintihanku utk meremasi penisnya. Dia tetap mempertahankan kelengkapan pakaiannya. Apakah dia menunggu aku menangis dan bersembah memohonnya? Ternyata aku memang harus bersabar. penjaga toko muda ini benar-benar memandikan aku dgn ludah dan lidahnya. Tubuhku dibolak-balik, diputar, dijungkirkan, telentang, jongkok hingga nungging utk melatakan bibir dan lidahnya. Akibatnya luar biasa. Aku bisa tergiring dan meraih beberapa kali orgasme tanpa dia telanjang dan ngentot meqiku.
Sungguh luar biasa karena seingatku 5 tahun terakhir aku hanya bisa meraih beberapa kali orgasme saat tidur dgn suamiku. Itupun aku yg berusaha keras dgn mengkhayal seakan aku sedang dientot serombongan Satpam Mangga Dua tempat dimana aku sering datang dan belanja. sesudah diseling istirahat utk makan sore, dgn tetap membiarkan aku telanjang penjaga toko muda itu kembali melahapi tubuhku.
Kali ini dia melepaskan pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat pula. Dan aku sungguh terkejut namun sekaligus terpesona saat melihati penisnya. Langsung kuraih dan kugenggam penis itu. Taoke muda yg aku pikir sosoknya biasa-biasa saja ini ternyata menyimpan penis yg nggak disunat, gede dan panjang. Penis itu sdh ngaceng tetapi kulupnya tetap membungkus setengah bonggol kepalanya.
Warnanya bening sebening kulitnya. Dan sungguh nikmat menggengam penisnya itu. Rasanya penis suamiku tak sampai separuhnya.
“Kamu kulum dulu Bu biar lebih gede dan keras. Biar enak kalau masuk ke meqimu nanti”, katany dgn nada memerintah.
Sementara penis itu telah didorong dan disentuh-sentuhkan ke mulutku. Sungguh mati, 5 tahun sdh perkawinanku namun aku tak pernah sekalipun ngisep penis suami. Rasanya jijik aku. Suamiku juga nggak tega berbuat begitu padaku. Namun China muda ini..
“Ayoo Bu.. kulum.. Enak nih.. Ayoo”, nampaknya dia nggak suka aku menolak kemauannya.
Aku agak gugup dan rasanya sdh mau muntah. Namun tangan penjaga toko ini meraih kepalaku dan menariknya utk menerima tonjokan penisnya di mulutku. Aku terpana dan..
“Aaarrcchh.. Jj.. Jangaann.. Hheehh.. Tidaakk mmbbllpp.. mmmmpphhhh.. Hhllmm..”. Akhirnya ujung penisnya berhasil menguak celah bibirku.
Terbersit rasa asin-asin dicelah bau bawang putih dari selangkangan China ini. Aku tak lagi mampu mengelak. Dgn pasti penis itu masuk ke mulutku. Didiamkannya sesaat sementara tangan kiri penjaga toko tetap menjambak rambutku utk menahan kepalaku dan tangan kanannya merangsek memilin-milin puting susuku. Jangan tanya rasa yg melandaku. Ada pedih, ada sakit, ada nikmat. Semua tercampur menjadi satu. Aku hanya mengeluarkan desah dan hhllppmm..
Sementara menunggu cina muda itu memompakan penisnya dan ngentot mulutku. Benar juga yg dia bilang. Sesaat setelah mulai memompa mulutku penisnya terasa makin gede, makin gede, gede dan uuhh.. Keras banget. Dan tanpa kira-kira dia memompa mulutku dgn sepenuh semangatnya. Kerongkonganku tersedak. Nyaris aku tak bisa bernafas. Dgn sepenuh tenagaku tanganku menahannya dan menolak hingga penis itu lepas dari mulutku.
“Udahh.. Mulutku tersedak..”. Dgn cepat dia mengalihkan sasarannya.
Kembali aku diseretnya ke tepian ranjang. Tungkai kakiku dia panggul sementara penisnya diarahkan dgn tepat ke lubang meqiku yg memang telah dilanda kegatalan birahi yg sangat. Sesaat setelah kepalanya dikocok-kocokkan di gerbang meqiku yg telah basah dan becek oleh cairan birahiku, penis gede dan panjang milik China muda itu amblas menembus meqiku.
Adduuhh.. Sepertinya kehausan dan dahaga syahwatku mendapatkan penyembuhan. Bibir dan dinding meqiku mencengkeram keras batangan yg menghunjam-hunjam itu. Rasa gatal dan legit menjadikan sensasi nikmat yg tak terpana. Taoke muda merundukkan kepalanya utk melumati puting susuku. Rasa lumatannya membuat aku menggelinjang hebat. Tanganku mencabik-cabik rambutnya utk menahan kegatalan yg melandaku dgn dahsyat. Aku meraung histeris. Pantat dan pinggulku berkejat-kejat menjemputi penis gede dan legit itu. Keringatku mengucur dersa dalam dinginnya Suite Room Grand Hyatt.
Akhirnya aku merasakan kehanyutan sanubari saat bibir cina muda ini nyosor menyedoti bibirku. Ludahku dan ludahnya saling berganti. Rasa dahaga syahwatku tersalurkan oleh aliran ludahnya yg berpindah ke mulutku. Genjotan legit penis penjaga toko ke lubang meqiku yg semakin mencepat membuat lumatan kami semakin intens. Dan ketika tiba-tiba cina muda ini menarik bibirnya lepas dari bibirku, aku berteriak kecewa..
“Jangann.. Tolong.. Aku haauuss..” Namun cina itu bukan kembali memagut aku. Dia hanya meludahi mulutku. Terus meludah dan meludah..
Dan aku yg didorong begitu dahaga terus menganga menerima limpahan ludahnya.. Genjotan legit penisnya tak lagi terkendali. Dinding meqiku terus mencengkeram dan meremas-remas batangan yg keluar masuk itu. penjaga toko muda ini nampak sedang menjemput puncak nikmatnya. Aku rasakan kedua tangannya semakin memeluk erat tubuhku. Dan aku terbawa arus birahi mencengkeramkan cakarku kedaging punggungnya. Dan sampailah.. Kedutan besar aku rasakan dalam lubang meqiku. Semburan panas sperma penjaga toko muda ini tumpah ruah membanjir di lubang meqiku.
Aku pasrah menyerah dalam nikmat entotan cina muda ini. Pantatku mengejat-ejat mendorong meqiku meremasi batangan penis si penjaga toko. Bibirku cepat menyedot ludah dari bibirnya. Dalam hujan keringat dari dua tubuh telanjang kami ini, kami diam utk beberapa saat. Sesekali masih terasa berkedut penis penjaga toko ataupun remasan dinding meqiku. Tepat jam 5 sore aku keluar Suite Room 816 Grand Hyatt. penjaga toko muda ingin sendirian di kamarnya. Padaku dia serahkan amplop berisi uang,
“Nih, Bu, utk naik taksi pulang. Aku nggak bisa nganter ibu ya. Terima kasih Bu”. Aku terima amplopnya tanpa membukanya.
Aku merasakan aneh .. Kok hanya begitu sdhannya. Sepertinya aku ditendang keluar kamarnya. Di lorong menuju lift aku membuka amplopnya. Kudapatkan uang Rp 300 ribu dan 5 lembar voucher belanja di Carrefour masing-masing senilai Rp 500 ribu. Aku mesti bagaimana? Khan memang tak ada ‘commitment’ apa-apa sebelumnya. Dan aku memang bukan pelacur khan?