Lokasi Berpotensi Mancing Ikan Sungai
Memancing di sungai sebenarnya tidaklah sulit, tidak juga mudah, asalkan mengetahui seluk beluk lokasi dan jenis ikannya, maka peluang itu tetap ada.
Kepadatan ikan sungai dengan ikan di laut sangat jauh berbeda, apalagi jika membandingkan ikan di rumpon dengan ikan di lubuk.
Ikan laut umumnya berdiam di sekitar karang/rumpon/tandes atau “shelter” lainnya karena di tempat tersebut kaya akan nutrisi, mulai dari invertebrata, molluska, udang, ikan-ikan kecil dengan kepadatan dan biomass yang sangat tinggi, sehingga ikan-ikan laut tidak akan meninggalkan “daerah“ tersebut. Berbeda dengan ikan sungai tetap harus bergerak karena makanan tetap hanyut dan harus dikejar.
Ukuran ikan sungai relatif lebih kecil dengan rata-rata ikan di laut, sehingga mancing di sungai dianggap kurang “wah”. Padahal tujuan memancing adalah mendapatkan kesenangan, bukan besarnya ikan.
Pengetahuan dan pengenalan lokasi pancingan di sungai perlu ditingkatkan bagi pemancing sungai.
Kondisi hot spot
Memancing di sungai sangat ditentukan oleh pilihan umpan yang sesuai dengan jenis ikan, lokasi serta kapan waktu memancingnya, disamping cara memancing (teknik memancingnya).
Berikut ini adalah kondisi hot spot (selalu di lubuk) di sungai dengan jenis ikan-ikan yang ada di dalamnya:
1. Air deras, Jernih, Kehijauan, Kecoklatan dan Tidak Banjir
Hot spot : Carilah daerah yang relatif lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Ikan-ikan perenang cepat (famili cyprinidae) atau ikan bersisik seperti bader, nilem, grass karp, seren, jelawat, derbang, bebras, lelawak, genggehek, wader, cakul, bajang, reason, serta nila dan mujair.
Umpan : Pelet, cacing dan lumut.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung atau dengan pemberat tapi posisi umpan diatas dasar air (20-30 cm).
Waktu mancing : Pagi sampai sore.
2. Air tenang (mengalir pelan), Jernih, Kehijauan, Kecoklatan, Tidak Banjir
Hot spot : Carilah daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Nila, mujair, betutu, lele, bawal, patin, tawes, nilem, bandengan dan cakul.
Umpan : Pellet, cacing, lumut serta udang dan ikan kecil hidup untuk ikan predator.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung atau mancing dasar dengan pemberat.
Waktu mancing : Siang dan malam, apalagi siang yang lebih menjanjikan.
3. Air Menggenang Tidak Mengalir, Jernih, Kehijauan, Kecoklatan, Tidak Banjir
Hot spot : Carilah daerah yang ada tanaman airnya dengan kedalaman lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Gurame, lele, bawal, sepat, tambakan, ikan sumpit, gabus, toman, betik, tongtong tebu, berukung dan kepras.
Umpan : Pellet, serangga, cacing, katak untuk toman dan gabus serta umpan tiruan (minnow) untuk kasting toman dan gabus.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung dan kasting dengan target ikan gabus dan toman.
Waktu mancing : Siang hari.
4. Air Deras, Warna Coklat Lumpur Karena Banjir (penghujan)
Hot spot : Carilah daerah yang dalam, lebih dalam dibanding rata-rata badan air.
Jenis ikan : Lele, jambal, patin, juaro, gesso, baung, wakal, lembet, lundu dan keting.
Umpan : Pellet, cacing, ulat sagu, gendon (larva kumbang), usus ayam, udang dan ikan wader hidup.
Cara mancing : Mancing dasar dengan timah yang berat supaya tidak terhempas arus air yang deras.
Waktu mancing : Siang dan malam, malam hari lebih menjanjikan.
5. Air Mengalir Tenang, Warna Air Coklat Lumpur Karena Banjir (penghujan)
Hot spot : Carilah daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Nila, mujair, lele, patin, jambal, lais, lais timah, lumbet, limpok, lempuk, sogo, gesso, baung, keting, ndaringan.
Umpan : Pellet, cacing, ulat sagu, gendon (larva kumbang), usus ayam, udang dan ikan wader hidup.
Cara mancing : Mancing dasar dengan timah pemberat. Posisikan umpan diatas dasar air (20-30 cm).
Waktu mancing : Siang dan malam, malam hari lebih berpeluang.
6. Musim Kemarau, Air Jernih, Kehijauan, Kecoklatan.
Hot spot : Carilah lubuk, daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai dengan dasar bebatuan.
Jenis ikan : Ikan pemakan lumut seperti nilem, arengan, mujair, nila, tawes, mas. Ikan predatornya diantaranya ikan betutu, gabus, toman dan hampala.
Umpan : Umpan ikan pemakan lumut : lumut, predatornya : cacing, ikan dan udang hidup serta kasting dan minnow (umpan tiruan) untuk ikan gabus, toman dan hampala.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung dan kasting untuk ikan toman, gabus dan hampala.
Waktu mancing : Pagi sampai sore.
7. Air Jernih, Mengalir Pelan, Lokasi Di Sekitar Muara Sungai.
Hot spot : Carilah lubuk atau lokasi dekat akar tanaman air.
Jenis ikan : Kakap sungai/kakap bakau/mangar dan kakap putih.
Umpan : Ikan dan udang hidup.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung dan menggunakan joran tegek.
Waktu mancing : Pagi sampai sore, apalagi jika malam yang lebih berpeluang.
8. Air Banjir (coklat kehitaman seperti lumpur), Mengalir Pelan Sampai Deras, Lokasi Di Muara Sungai.
Hot spot : Carilah daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Mayung, lundu, keting, kerong-kerong, terapon, baung, blukang, sembilang (lele laut), bandengan dan belanak.
Umpan : Udang hidup maupun udang dikelupas, ikan kecil hidup, cacing, pellet untuk target belanak dan bandengan.
Cara mancing : Mancing dasar dengan timah yang besar supaya umpan tidak hanyut.
Memancing di sungai sebenarnya tidaklah sulit, tidak juga mudah, asalkan mengetahui seluk beluk lokasi dan jenis ikannya, maka peluang itu tetap ada.
Kepadatan ikan sungai dengan ikan di laut sangat jauh berbeda, apalagi jika membandingkan ikan di rumpon dengan ikan di lubuk.
Ikan laut umumnya berdiam di sekitar karang/rumpon/tandes atau “shelter” lainnya karena di tempat tersebut kaya akan nutrisi, mulai dari invertebrata, molluska, udang, ikan-ikan kecil dengan kepadatan dan biomass yang sangat tinggi, sehingga ikan-ikan laut tidak akan meninggalkan “daerah“ tersebut. Berbeda dengan ikan sungai tetap harus bergerak karena makanan tetap hanyut dan harus dikejar.
Ukuran ikan sungai relatif lebih kecil dengan rata-rata ikan di laut, sehingga mancing di sungai dianggap kurang “wah”. Padahal tujuan memancing adalah mendapatkan kesenangan, bukan besarnya ikan.
Pengetahuan dan pengenalan lokasi pancingan di sungai perlu ditingkatkan bagi pemancing sungai.
Kondisi hot spot
Memancing di sungai sangat ditentukan oleh pilihan umpan yang sesuai dengan jenis ikan, lokasi serta kapan waktu memancingnya, disamping cara memancing (teknik memancingnya).
Berikut ini adalah kondisi hot spot (selalu di lubuk) di sungai dengan jenis ikan-ikan yang ada di dalamnya:
1. Air deras, Jernih, Kehijauan, Kecoklatan dan Tidak Banjir
Hot spot : Carilah daerah yang relatif lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Ikan-ikan perenang cepat (famili cyprinidae) atau ikan bersisik seperti bader, nilem, grass karp, seren, jelawat, derbang, bebras, lelawak, genggehek, wader, cakul, bajang, reason, serta nila dan mujair.
Umpan : Pelet, cacing dan lumut.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung atau dengan pemberat tapi posisi umpan diatas dasar air (20-30 cm).
Waktu mancing : Pagi sampai sore.
2. Air tenang (mengalir pelan), Jernih, Kehijauan, Kecoklatan, Tidak Banjir
Hot spot : Carilah daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Nila, mujair, betutu, lele, bawal, patin, tawes, nilem, bandengan dan cakul.
Umpan : Pellet, cacing, lumut serta udang dan ikan kecil hidup untuk ikan predator.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung atau mancing dasar dengan pemberat.
Waktu mancing : Siang dan malam, apalagi siang yang lebih menjanjikan.
3. Air Menggenang Tidak Mengalir, Jernih, Kehijauan, Kecoklatan, Tidak Banjir
Hot spot : Carilah daerah yang ada tanaman airnya dengan kedalaman lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Gurame, lele, bawal, sepat, tambakan, ikan sumpit, gabus, toman, betik, tongtong tebu, berukung dan kepras.
Umpan : Pellet, serangga, cacing, katak untuk toman dan gabus serta umpan tiruan (minnow) untuk kasting toman dan gabus.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung dan kasting dengan target ikan gabus dan toman.
Waktu mancing : Siang hari.
4. Air Deras, Warna Coklat Lumpur Karena Banjir (penghujan)
Hot spot : Carilah daerah yang dalam, lebih dalam dibanding rata-rata badan air.
Jenis ikan : Lele, jambal, patin, juaro, gesso, baung, wakal, lembet, lundu dan keting.
Umpan : Pellet, cacing, ulat sagu, gendon (larva kumbang), usus ayam, udang dan ikan wader hidup.
Cara mancing : Mancing dasar dengan timah yang berat supaya tidak terhempas arus air yang deras.
Waktu mancing : Siang dan malam, malam hari lebih menjanjikan.
5. Air Mengalir Tenang, Warna Air Coklat Lumpur Karena Banjir (penghujan)
Hot spot : Carilah daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Nila, mujair, lele, patin, jambal, lais, lais timah, lumbet, limpok, lempuk, sogo, gesso, baung, keting, ndaringan.
Umpan : Pellet, cacing, ulat sagu, gendon (larva kumbang), usus ayam, udang dan ikan wader hidup.
Cara mancing : Mancing dasar dengan timah pemberat. Posisikan umpan diatas dasar air (20-30 cm).
Waktu mancing : Siang dan malam, malam hari lebih berpeluang.
6. Musim Kemarau, Air Jernih, Kehijauan, Kecoklatan.
Hot spot : Carilah lubuk, daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai dengan dasar bebatuan.
Jenis ikan : Ikan pemakan lumut seperti nilem, arengan, mujair, nila, tawes, mas. Ikan predatornya diantaranya ikan betutu, gabus, toman dan hampala.
Umpan : Umpan ikan pemakan lumut : lumut, predatornya : cacing, ikan dan udang hidup serta kasting dan minnow (umpan tiruan) untuk ikan gabus, toman dan hampala.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung dan kasting untuk ikan toman, gabus dan hampala.
Waktu mancing : Pagi sampai sore.
7. Air Jernih, Mengalir Pelan, Lokasi Di Sekitar Muara Sungai.
Hot spot : Carilah lubuk atau lokasi dekat akar tanaman air.
Jenis ikan : Kakap sungai/kakap bakau/mangar dan kakap putih.
Umpan : Ikan dan udang hidup.
Cara mancing : Mancing dengan pelampung dan menggunakan joran tegek.
Waktu mancing : Pagi sampai sore, apalagi jika malam yang lebih berpeluang.
8. Air Banjir (coklat kehitaman seperti lumpur), Mengalir Pelan Sampai Deras, Lokasi Di Muara Sungai.
Hot spot : Carilah daerah yang lebih dalam dibanding rata-rata badan sungai.
Jenis ikan : Mayung, lundu, keting, kerong-kerong, terapon, baung, blukang, sembilang (lele laut), bandengan dan belanak.
Umpan : Udang hidup maupun udang dikelupas, ikan kecil hidup, cacing, pellet untuk target belanak dan bandengan.
Cara mancing : Mancing dasar dengan timah yang besar supaya umpan tidak hanyut.