Cara Mancing Ikan Bandeng Air Tawar
Tarikan bandeng air tawar meman enjosss, begitulah kesaksian para angler di Waduk Sangiran dan Waduk Wonorejo Tulungagung, Jatim. Ikan bandeng yang dibudidayakan secara liar di kedua waduk itu memang hasil penebaran benih. Di Waduk Wonorejo misalnya, setiap 5 bulan sekali ditabur benih bandeng oleh pemerintah setempat dan saat ini menjadi salah satu sasaran para pemancing di waduk tersebut.
Ikan bandeng yang dikembangkan di sana adalah varietas bandeng air tawar. Meski berbeda tempat penangkarannya, namun dari perhitungan gizi, bandeng air tawar juga sama kualitas dan kandungan gizinya dengan bandeng tambak. Oleh karenanya banyak petani saat ini menjadikan ikan bandeng air tawar sebagai pilihan untuk mereka kembangkan karena jenis ikan konsumsi ini juga laris di pasaran.
Seperti disampaikan beberapa teman pemancing di grup Mancing Maniac di FB, ikan bandeng air tawar di Waduk Wonorejo bisa dipancing dengan teknik kambangan atau dengan apung-apung dengan menggunakan umpan lumut. Selain itu bisa juga dipancing dengan umpan jangkrik, tetapi biasanya dilakukan dengan tenkik dlosoran atau mancing dasaran.
Inilah beberapa hasil tangkapan ikan bandeng air tawar di Wonorejo Tulungagung dan juga di Sangiran, Ngawi, yang diupload di grup mancing maniac di FB.
Untuk rangkaian mancing ikan bandeng air tawar dengan umpan lumut, bisa diginakan rangkaian seperti rangkain pancing lumutan memancing nila seperti di bawah ini:
Untuk campuran lumut, menurut Om Andhot Lala Tulungagung, adalah garam, yang berfungsi untuk melemaskan lumut dan memperkuat posisi lumut pada rangkaian pancing.
Sesampai Desa Jatipuro Kecamatan Karangjati masuk saja ke utara atau sesampai di jembatan Kantor Pos Dusun Bangon Desa Karangjati, belok ke utara masuk Desa Sumberbening, Kecamatan Bringin. Kurang lebih 2 km ada persimpangan pertigaan Pasar Kecil atau warung-warung Sumberbening, ambil jalan kanan 50 meter kemudian menikung kekiri atau ke utara lurus kurang lebih 1 km.
Waduk atau Bendungan Wonorejo adalah bendungan yang terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Letak dari pusat kota diperkirakan sejauh 12 kilometer. Dengan kapasitas sekitar 122 juta meter kubik, Bendungan Wonorejo menjadi salah satu bendungan terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Bendungan Wonorejo diresmikan pada tahun 2001 oleh Wakil Presiden Indonesia pada tahun tersebut, yaitu Megawati Sukarnoputri, setelah dibangun selama hampir 9 tahun sejak 1992. Bendungan Wonorejo memiliki fungsi penting sebagai salah satu pusat tenaga listrik dan sumber air minum di Provinsi Jawa Timur. Bendungan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk pencegah banjir di Tulungagung yang dulu sering melanda kota tersebut, bersama Bendungan Niyama di Kecamatan Besuki. Kini, Bendungan Wonorejo juga berfungsi sebagai salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tulungagung selain Pantai Popoh. Beberapa sarana akomodasi telah dibangun di sekitar Bendungan Wonorejo, salah satu yang besar adalah Swa-Loh Resort.
Untuk mancing di kedua waduk itu, tidak dipungut bayaran alias gratis. Nah? Berangkat? Hayuuk!!!