Teknik dan Cara Budidaya Ikan Sepat Untuk Pemula
Siapa yang tidak kenal dengan ikan tawar yang satu ini ? yang dagingnya gurih mengandung gizi tinggi Jenis ikan ini sudah merupakan ikan konsumsi sejak lama.
Ikan Sepat termasuk ke dalam famili Trichogaster dan keluarga ikan gurami atau Osphronemidae.
Di masyarakat kita, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, namun demikian ada beberapa jenis dari ikan ini yang laku diperdagangkan sebagai komoditi ikan hias.
Teknik Pemilihan Indukan Ikan Sepat
Bagaimana membedakan jenis kelamin ikan sepat ini, secara morfologis kita bisa membedakan dari bentuk tubuhnya,mulai dari siripnya diantaranya:
Sepat Betina
Mempunyai Sirip pungung yang membulat dan lebih pendek pendek sehinga panjangnya tidak mencapai dasar pangkal sirip bagian ekor.
Sementara ciri lain yang bisa membedakan sebagai ikan betina, yakni bentuk siripnya yang berbeda dengan yang jantan untuk yang betina lebih tampak jelas karena cirinya mempunyai sirip bulat dan lebih pendek ukurannya.
Sepat Jantan
Berbeda dengan yang betina,pada sepat jantan memiliki sirip pungug panjang yang panjangnya bisa mencapai mencapai dasar pangkal sirip bagian ekor, berarti jika diukur akan terlihat lebih panjang untuk ikan seusia tersebut.
Perbedaan yang lain,bisa diperhatikan untuk ikan sepat jantan bentuk dan postur tubuhnya sangat mirip dengan ikan Gurami.
Ciri lain yang bisa dikenali untuk ikan sepaat jantan, jantan mempunyai sirip punggung yang panjang dan meruncing serta dilengkapi dengan hiasan warna merah pada leher dan perut.
Yang menarik jika diperhatikan,ternyata untuk corak warna merah ini akan lebih terlihat jelas berkilau seperti semakin menyala pada saat ikan ini dalam kondisi birahi.
Teknik Pembenihan Ikan Sepat
Diantara ikan tawar yang lain ikan ini mempunyai dua peluang pasar yang cukup besar,karena mempunyai potensi sebagai konsumsi maupun sebagai ikan hias juga layak bernilai jual yang cukup lumayan, karena masih punya daya tarik tersendiri.
Kedua potensi peluang inilah yang mendorong para penggemarnya untuk mencoba membudidayakan,jenis ikan ini. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membudidayakan ini sepat ini diantaranya;
Langkah pertama, kita harus meyiapkan kolam yang menyerupai habitat asli ikan ini karena hal ini akan memudahkan ikan sepat untuk
Usahakan kolam dibuat dengan kondisi air tenang tidak berarus.
Supaya terjadi perkawinan segeralah campurkan indukan ikan sepat betina dan jantan untuk memulai proses perkawinan dalam satu wadah yang sama.
Biasanya sebelum melakukan pemijahan, ikan sepat jantan secara naluriah akan membuat sarang busa akan berfungsi sebagai tempat untuk merekatkan para telur ikan.
Teknik Penetasan Telur
Tahap penetasan telur kita harus melakukan tindakan untuk melindungi telur yang sudah berada di sarang busa.caranya dengan meletakkan jerami di atas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari ancaman panas terik matahari langsung maupun guyuran air hujan yang menerpa. Biasanya biasanya telur akan mengambang tepat berada di bawah sarang busa dan posisinya akan tepat dibawah tumpukan jerami yang kita pasang, dengan poisi
Jika Setelah bertelur, segeralah pisahkan antara ikan betina, dan ikan jantan.
Setelah 24 jam telur ikan akan menetas
Selanjutnya berapa hari kemudian jentik jentik atau burayak anak-anak ikan sepat akan mulai aktif berenang.
Ketika benih ikan ini sudah mulai menetas menjadi burayak atau larva , pada saat ini hendaknya indukan jantan harus segera dipisahkan, supaya larva tersebut tidak dimakan.
Untuk kebutuhan konsumsi selama tahap larva telur yang baru menetas ini kondisinya belum membutuhkan konsumsi pakan dari luar hingga hari yang ketujuh, karena ia akan memakan kuning telurnya.
Cara Perawatan Larva
Setelah hari ke tujuh, larva yang tadinya hanya mengkonsumsi kuning telur selam 7 hari sejak ia menetas menjadi larva, kini pada hari ke delapan ia mulai akan membutuhkan pakan dari luar.
Jika larva ini sudah mulai membutuhkan pakan, beberapa pakan yang sesuai untuk tahap ini yakni jenis makanan berupa plankton atau udang renik jika ada cacing tubifex untuk selanjutnya pada minggu minggu berikutnya dapat diberi pakan kering yang telah dihaluskan.
Langkah tersebut perlu dilakukan secara teratur supaya tercipta kondisinya yang bisa merangsang pertumbuhan ikan sepat.
Jika kondisinya terpelihara bagus ikan sepat akan menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lebih sempurna pada usia yang telah mencapai dua bulan.
Pada usia ini, ikan sepat akan lebih mampu untuk melindungi diri dari ikan buas lainnya. Tahap terakhir berupa pembesaran ini, diperlukan konsumsi pakan yang lebih bervariatif apa lagi jika dituntut untuk mendapat hasil yang maksimal, maka ikan perlu diberikan pakan luar seperti tepung daun, dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Bagaimanapun pakan yang tumbuh di dalam kolam masih sangat terbatas jumlahnya.
Ikan Sepat termasuk ke dalam famili Trichogaster dan keluarga ikan gurami atau Osphronemidae.
Di masyarakat kita, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, namun demikian ada beberapa jenis dari ikan ini yang laku diperdagangkan sebagai komoditi ikan hias.
Teknik Pemilihan Indukan Ikan Sepat
Bagaimana membedakan jenis kelamin ikan sepat ini, secara morfologis kita bisa membedakan dari bentuk tubuhnya,mulai dari siripnya diantaranya:
Sepat Betina
Mempunyai Sirip pungung yang membulat dan lebih pendek pendek sehinga panjangnya tidak mencapai dasar pangkal sirip bagian ekor.
Sementara ciri lain yang bisa membedakan sebagai ikan betina, yakni bentuk siripnya yang berbeda dengan yang jantan untuk yang betina lebih tampak jelas karena cirinya mempunyai sirip bulat dan lebih pendek ukurannya.
Sepat Jantan
Berbeda dengan yang betina,pada sepat jantan memiliki sirip pungug panjang yang panjangnya bisa mencapai mencapai dasar pangkal sirip bagian ekor, berarti jika diukur akan terlihat lebih panjang untuk ikan seusia tersebut.
Perbedaan yang lain,bisa diperhatikan untuk ikan sepat jantan bentuk dan postur tubuhnya sangat mirip dengan ikan Gurami.
Ciri lain yang bisa dikenali untuk ikan sepaat jantan, jantan mempunyai sirip punggung yang panjang dan meruncing serta dilengkapi dengan hiasan warna merah pada leher dan perut.
Yang menarik jika diperhatikan,ternyata untuk corak warna merah ini akan lebih terlihat jelas berkilau seperti semakin menyala pada saat ikan ini dalam kondisi birahi.
Teknik Pembenihan Ikan Sepat
Diantara ikan tawar yang lain ikan ini mempunyai dua peluang pasar yang cukup besar,karena mempunyai potensi sebagai konsumsi maupun sebagai ikan hias juga layak bernilai jual yang cukup lumayan, karena masih punya daya tarik tersendiri.
Kedua potensi peluang inilah yang mendorong para penggemarnya untuk mencoba membudidayakan,jenis ikan ini. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membudidayakan ini sepat ini diantaranya;
Langkah pertama, kita harus meyiapkan kolam yang menyerupai habitat asli ikan ini karena hal ini akan memudahkan ikan sepat untuk
Usahakan kolam dibuat dengan kondisi air tenang tidak berarus.
Supaya terjadi perkawinan segeralah campurkan indukan ikan sepat betina dan jantan untuk memulai proses perkawinan dalam satu wadah yang sama.
Biasanya sebelum melakukan pemijahan, ikan sepat jantan secara naluriah akan membuat sarang busa akan berfungsi sebagai tempat untuk merekatkan para telur ikan.
Teknik Penetasan Telur
Tahap penetasan telur kita harus melakukan tindakan untuk melindungi telur yang sudah berada di sarang busa.caranya dengan meletakkan jerami di atas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari ancaman panas terik matahari langsung maupun guyuran air hujan yang menerpa. Biasanya biasanya telur akan mengambang tepat berada di bawah sarang busa dan posisinya akan tepat dibawah tumpukan jerami yang kita pasang, dengan poisi
Jika Setelah bertelur, segeralah pisahkan antara ikan betina, dan ikan jantan.
Setelah 24 jam telur ikan akan menetas
Selanjutnya berapa hari kemudian jentik jentik atau burayak anak-anak ikan sepat akan mulai aktif berenang.
Ketika benih ikan ini sudah mulai menetas menjadi burayak atau larva , pada saat ini hendaknya indukan jantan harus segera dipisahkan, supaya larva tersebut tidak dimakan.
Untuk kebutuhan konsumsi selama tahap larva telur yang baru menetas ini kondisinya belum membutuhkan konsumsi pakan dari luar hingga hari yang ketujuh, karena ia akan memakan kuning telurnya.
Cara Perawatan Larva
Setelah hari ke tujuh, larva yang tadinya hanya mengkonsumsi kuning telur selam 7 hari sejak ia menetas menjadi larva, kini pada hari ke delapan ia mulai akan membutuhkan pakan dari luar.
Jika larva ini sudah mulai membutuhkan pakan, beberapa pakan yang sesuai untuk tahap ini yakni jenis makanan berupa plankton atau udang renik jika ada cacing tubifex untuk selanjutnya pada minggu minggu berikutnya dapat diberi pakan kering yang telah dihaluskan.
Langkah tersebut perlu dilakukan secara teratur supaya tercipta kondisinya yang bisa merangsang pertumbuhan ikan sepat.
Jika kondisinya terpelihara bagus ikan sepat akan menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lebih sempurna pada usia yang telah mencapai dua bulan.
Pada usia ini, ikan sepat akan lebih mampu untuk melindungi diri dari ikan buas lainnya. Tahap terakhir berupa pembesaran ini, diperlukan konsumsi pakan yang lebih bervariatif apa lagi jika dituntut untuk mendapat hasil yang maksimal, maka ikan perlu diberikan pakan luar seperti tepung daun, dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Bagaimanapun pakan yang tumbuh di dalam kolam masih sangat terbatas jumlahnya.