Cara Budidaya Udang Windu Air Tawar
Udang Indonesia merupakan produk unggulan dan tingkat diperkirakan produksi akan meningkat sebesar 74,7% pada tahun 2014 dengan potensi lahan budidaya yang cukup besar, Indonesia menghadapi tantangan dalam hal budidaya udang, khususnya dari sisi teknis.
Jadi tindakan yang perlu strategis penting bahwa semua pihak yang terlibat dalam dunia usaha budidaya udang, yaitu pelaku utama, pengusaha, asosiasi, pembuat kebijakan, bank, dan lembaga swadaya masyarakat. “Kata Agus Surono, Kepala Air Payau dan Laut Budidaya, DJPB – KKP.
Udang Sebagai salah satu pusat dari kapasitas produksi udang sekitar 10.000 ton per tahun dengan target pasar terbesar Jepang, Tarakan mendapat tantangan besar karena pasar ekspor menerapkan aturan yang ketat, mulai dari aspek legal kolam, proses budidaya, sampai pasca tersebut proses panen harus sesuai dengan prinsip-prinsip keselamatan keanekaragaman hayati, ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
Dengan kondisi ini, Tarakan dan petani udang Indonesia pada umumnya harus memulai langkah – langkah antisipasi dengan menerapkan prinsip-prinsip pertanian ramah lingkungan dan bertanggung jawab. ke lokasi udang windu air tawar direkomendasikan sebagai berikut :
Lokasi ini cocok untuk budidaya udang di daerah pesisir (beberapa meter dari permukaan laut) dengan suhu rata-rata 26-28 derajat C.
Tanah yang ideal untuk budidaya udang adalah tanah liat bertekstur atau tanah liat berpasir, karena dapat menahan air. Tekstur tanah mudah dipadatkan dan tidak pecah-pecah.
Tekstur tanah dasar terdiri dari lumpur tanah liat berdebu atau lumpur berpasir, isi pasir tidak lebih dari 20%. Tanah tidak boleh porous (ngrokos).
Ketik air yang diinginkan udang air payau atau air tawar tergantung pada jenis udang disimpan. Daerah yang paling cocok untuk budidaya adalah daerah pasang surut dengan 2-3 meteran fluktuasi pasang surut.
Parameter fisik: suhu / temperatur = 26-30 derajat C; salinitas / salinitas = 35 per mil dan optimal 0- = 10-30 permil; kecerahan air = 25-30 cm (diukur dengan Secchi disk).
Parameter kimia: pH = 7,5-8,5; DO = 4-8 mg / liter; Amonia (NH3)
Tambak udang juga memiliki baik jumlah kondisi yang harus dipenuhi agar hasil budidaya dapat dimaksimalkan adalah:
Tahan terhadap damparan ombak besar, angin kencang dan banjir. Jarak minimum dari pantai akuakultur adalah minimal 50 meter atau 50 meter dari sungai Bantara.
Lingkungan dan air tambak yang harus cukup baik untuk kehidupan udang yang dapat tumbuh normal sejak ditaburkan sampai dipanen.
Tanggul harus padat dan tidak bocor atau merembes kuat dan tahan terhadap erosi air.
Desain kolam harus sesuai dan nyaman untuk operasi sehari-hari, sehingga menghemat energi.
Sesuai dengan daya dukung lahan yang tersedia.
Menjaga kebersihan dan kesehatan produk.
Channel Streaming dengan drainase air yang terpisah.
Freshwater lokasi budidaya udang telah ditentukan dan kondisi yang cukup, maka pembentukan benih udang windu untuk dibudidayakan. Biji Fry / udang dapat diperoleh dari pembelian di hatchery (Hatchery) atau dari alam. Di alam ada dua macam kelas harimau benih udang (benur) dalam ukuran, yaitu:
a) Benih masih lunak, yang disebut post-larva.
Ada di tepi pantai. Hidupnya adalah pelagis, yaitu berenang di dekat permukaan air. Warnanya cokelat kemerahan. Panjang 9-15 mm. Kepala paruh lurus atau sedikit melengkung seperti huruf S dengan bentuk keseluruhan seperti jet. Ekornya membentang seperti kipas.
b) benih yang besar atau benih yang telah disebut remaja kasar.
Biasanya telah memasuki muara sungai atau kanal. Hidupnya adalah benthis, yaitu cinta berdiam dekat dasar perairan atau kadang-kadang melekat pada benda terendam. Kumis Selangseling bergaris coklat dan putih atau putih dan hijau kebiruan. Tubuh biru kehijauan atau coklat kehitaman untuk. Basis kaki renang bergaris-garis kuning biru.
Benih Pengobatan dan Perawatan.
1 Bagaimana Pengipukan / dalam plot pembibitan pengipukan
Plot terbuat dari daun kelapa atau daun kelapa, untuk menggoreng lemah terlindung dari matahari atau hujan.
Bibit yang baru datang, diaklitimasikan pertama.
Kepadatan Plot ini di 1000-3000 ekor. Pakan adalah campuran telur rebus ayam dan tumbuk daging udang atau ikan.
Makanan tambahan dalam bentuk pelet tumbuk udang. Pemberian pelet dibuat dengan 10-20% kali berat total udang per hari dan diberikan di sore hari.
2 Cara Pengipukan di Hapa
Hapa adalah kotak yang terbuat dari nilon net dengan mesh 3-5 mm sehingga goreng tidak bisa melarikan diri.
Ukuran Hapa bisa disesuaikan dengan keinginan, seperti 4-panjang 6 m, lebar 1-1,5 m, 0.5-1 m.
Kepadatan goreng dalam hapa 500-1000 ekor / M2
Umpan goreng bisa kelekap atau lumut dari petakantambak sekitarnya. pemeliharaan bibit dalam 2-4 minggu, hingga 3-5 cm dengan persentase hidup 70-90%.
Jaring Hapa sebagai dinding harus dibersihkan seminggu sekali.
Hapa sangat berguna bagi petani ikan, yang adalah untuk menempatkan aklitimasi goreng, atau sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menampung ikan atau udang yang diinginkan agar tetap hidup.
3 Cara transportasi
Pengangkutan menggunakan kantong plastik:
Kantong plastik berukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm, dan 0.008 mm, diisi dengan air dan mengisi unggulan ketiga 1.000.
Kantong plastik yang dimasukkan ke dalam kotak kardus yang diberi busa styrofore sebagai penghalang panas dan kantong plastik kecil berisi fragmen kecil es yang besarnya 10% dari berat air. Benih dapat diangkut pada suhu 27-30 derajat C selama 10 jam perjalanan dengan angka kematian 10-20%.
Jumlah benih yang dapat diangkut antara 500-700 ekor / liter. Selama 6- 8 jam perjalanan, angka kematian sekitar 6%.
Untuk menurunkan suhu dapat menggunakan es batu.
4 Waktu Penyebaran Benih
Benih harus ditebar di tambak pada saat teduh. pagi atau malam
5. Feeding
Makanan untuk setiap periode hidup adalah udang yang berbeda. udang makanan yang dapat digunakan dalam budidaya terdiri dari:
a) Makanan Alami :
Tingkat benih Mysis, makanan plankton hewani, protozoa, rotifera, (branchionus), anak tritip (Balanus), anak kutu air (copepoda), dan sebagainya.
tingkat benih pasca larva (pl), serta udang muda (remaja), tidak hanya makanan di makan juga diatomaee dan Cyanophyceae yang tumbuh di perairan dasar (bentik), anak tiram, anak tritip, anak udanngudangan (udang-udangan) pada orang lain, dan cacing annelida juga detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membususk).
Udang Dewasa, moluska makanan daging atau moluska (kerang, tiram, siput), cacing annelida, yaitut cacing pollychaeta, krustasea, serangga anak (Chironomus), dan sebagainya.
dalam pertanian, udang bisa makan makanan alami yang tumbuh di kolam, yang kelekap, ganggang, plankton, dan bentos.
b) Makanan Tambahan
Makanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah 3 bulan waktu pemeliharaan. makanan tambahan bisa berupa :
Dedak ikan rucah cincang halus dikombinasikan.
Dedak halus dikombinasikan cincang ikan rucah, kepiting, siput, dan udangudangan.
Kulit kerbau atau memotong sisa binatang lain. kulit kerbau dipotong-potong 2, 5 cm2, lalu ditusuk sate.
c) makanan buatan (pellet) :
udang kepala meal atau tepung ikan 20%.-40% dedak halus. kelapa tepung 20%. Pati 19%. Udang diberi makan 4-6 kali sehari, sedikit demi sedikit.
Jumlah pakan yang diberikan goreng 15-20% dari berat tubuhnya per hari.
Jumlah pakan udang dewasa sekitar 5-10% berat badan / hari.
Feeding dilakukan lebih baik di sore hari.