Cara Budidaya Udang Vaname Agar Panen Melimpah
Udang vaname atau udang vannamei adalah udang yang berasal dari daerah beriklim sub tropis. Karakteristik udang ini adalah ukurannya yang lebih kecil ketimbang udang windu. Udang vaname termasuk udang yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lumayan cepat dan responnya terhadap makanan sangat sigap.
Udang vaname mulai banyak di budidayakan di Indonesia, permintaan dari pasar amerika lumayan tinggi sehingga membuat udang ini mulai banyak dibudidayakan di tambak-tambak di Indonesia. Selain itu udang vaname memiliki ketahanan yang baik dari serangan hama dan penyakit. Untuk anda yang berminat membudidayakan udang vaname kami memiliki beberapa tips yang mungkin dapat anda terapkan agar hasil panen melimpah.
Persiapan Tambak Udang Vaname
Dalam tahap awal budidaya udang vaname hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan lahan budidaya dengan baik. Pertama-tama tambak dikeringkan hingga air yang berada didalam tambak benar-benar kering. Setelah itu biarkan selama 1 minggu agar penyakit, jamur, patogen dan mikroorganisme yang mampu merugikan dapat mati. setelah itu lakukan pembajakan pada tanah tambak tersebut. Pembajakan/pencangkulan berfungsi agar plankton dan mikro organisme yang menguntungkan dapat hidup. Mengingat udang vaname hidup pada dasar tanah sehingga setidaknya terdapat makanan alami udang vaname pada tambak tersebut.
Setelah itu lakukan pengapuran apabila dirasa pH tanah tambak memiliki kadar yang asam. pH ideal untuk budidaya udang vaname adalah 6-7,5. Selanjutnya dalam rangkaian persiapan tambak yang harus dilakukan adalah pemupukan. Berikan pupuk Urea dan pupuk kandang dengan masing-masing dosis berkisar 150-200 kg/ha dan 1,5-2 ton/ha. Campurkan pupuk secara merata pada dasar tambak.
Selanjutnya lakukan pengisian air dengan ketinggian 100 cm dan dibiarkan selama 5-7 hari. Setelah itu lakukan penebaran bibit udang vaname.
Pemilihan Bibit dan Penebaran Bibit
Lakukan pemilihan benih dengan selektif agar nantinya perkembangan udang dapat baik dan tumbuh seragam. Pilihlah bibit dengan karakteristik bibit yang tidak memiliki luka pada tubuh, bentuk dan ukuran seragam, dapat berenang melawan arus, insang serta usus sudah terlihat. Bibit dengan kriteria tersebut dapat di peroleh dari pembudidaya bibit udang vaname.
Berbeda dengan jenis udang windu yang penebaran benihnya dilakukan pada pagi hari. Bibit udang vaname ditebar pada waktu siang hari. sebelum dilakukan penebaran bibit, lakukanlah proses aklimitasi atau adaptasi udang vaname. Lakukan dengan cara memasukkan bibit ke dalam plastik bening dan diberi air tambak lalu apungkan di tambak selama 30-60 menit. Setelah aklimitasi selesai kantung plastik dibuka perlahan lalu tebarkan bibit pada tambak. Padat penebaran benih adalah 10 ekor/m2.
Pemeliharaan Udang vaname/vannamei
Pengelolaan Pakan
Pada awal penebaran selama 7 hari pertama udang vaname tidak perlu diberi pakan karena masih banyak terdapat makanan alami pada air tambak. Setelah itu berikan pelet dengan kadar protein sebanyak 30 %. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3-4 kali sehari. Pemberian pakan juga diberikan sesuai dengan umur udang vaname.
Pengelolaan air
Lakukanlah pengecekkan terhadap air secara berkala. lakukan pengecekan terhadap volume air, pH air, serta salinitas. Apabila air dirasa berkurang diakibatkan oleh penguapan segera tambahkan air hingga volumenya cukup. pH air yang baik pada budidaya udang vaname adalah 6-7,5 bila kurang dari itu harus dilakukan pengapuran. Dan yang terakhir adalah salinitas, control selalu kadar salinitas air. Salinitas air tambak yang bagus adalah 15-25 ppt.
Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya udang vaname hama yang biasanya menjadi ancaman adalah burung, ular, ikan liar dan sebagainya. Untuk pengendalian ular kita dapa memberikan pagar keliling pada tambak. Sedangkan untuk ikan liar dapat dibasmi dengan menggunakan saponiin. Untuk hama burung dapat dihindari dengan membuat orang-orangan sawah.
Penyakit pada udang vaname dapat dikatakan jarang mewabah. Karakteristik udang vaname memang tahan terhadap berbagai penyakit. Pemilihan bibit serta pemeliharaan budidaya yang baik akan menghindari timbulnya penyakit yang dapat menyerang udang vaname.
Panen
Panen udang vaname dapat dilakukan ketika udang vaname telah berumur 4-5 bulan dengan bobot per 1 kg berisi 40-50 ekor udang vaname. Proses pemanenan pun tidak bisa sembarangan. Panen harus dilakukan pada malam hari agar menghindari cahaya matahari yang dapat merusak kualitas udang. Perlu diingat 2-3 hari sebelum pemanenan harus dilakukan pengapuran pada tambak sebanyak 50-70 kg/ha untuk menghindari prosses molhting.
Dengan mengikuti tahapan yang telah kami berikan semoga budidaya udang vaname anda dapat menghasilkan panen yang berlimpah. Apabila artikel ini membantu mohon share ke kerabat anda yang membutuhkan.
Terimakasih telah membaca!
Udang vaname atau udang vannamei adalah udang yang berasal dari daerah beriklim sub tropis. Karakteristik udang ini adalah ukurannya yang lebih kecil ketimbang udang windu. Udang vaname termasuk udang yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lumayan cepat dan responnya terhadap makanan sangat sigap.
Udang vaname mulai banyak di budidayakan di Indonesia, permintaan dari pasar amerika lumayan tinggi sehingga membuat udang ini mulai banyak dibudidayakan di tambak-tambak di Indonesia. Selain itu udang vaname memiliki ketahanan yang baik dari serangan hama dan penyakit. Untuk anda yang berminat membudidayakan udang vaname kami memiliki beberapa tips yang mungkin dapat anda terapkan agar hasil panen melimpah.
Persiapan Tambak Udang Vaname
Dalam tahap awal budidaya udang vaname hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan lahan budidaya dengan baik. Pertama-tama tambak dikeringkan hingga air yang berada didalam tambak benar-benar kering. Setelah itu biarkan selama 1 minggu agar penyakit, jamur, patogen dan mikroorganisme yang mampu merugikan dapat mati. setelah itu lakukan pembajakan pada tanah tambak tersebut. Pembajakan/pencangkulan berfungsi agar plankton dan mikro organisme yang menguntungkan dapat hidup. Mengingat udang vaname hidup pada dasar tanah sehingga setidaknya terdapat makanan alami udang vaname pada tambak tersebut.
Setelah itu lakukan pengapuran apabila dirasa pH tanah tambak memiliki kadar yang asam. pH ideal untuk budidaya udang vaname adalah 6-7,5. Selanjutnya dalam rangkaian persiapan tambak yang harus dilakukan adalah pemupukan. Berikan pupuk Urea dan pupuk kandang dengan masing-masing dosis berkisar 150-200 kg/ha dan 1,5-2 ton/ha. Campurkan pupuk secara merata pada dasar tambak.
Selanjutnya lakukan pengisian air dengan ketinggian 100 cm dan dibiarkan selama 5-7 hari. Setelah itu lakukan penebaran bibit udang vaname.
Pemilihan Bibit dan Penebaran Bibit
Lakukan pemilihan benih dengan selektif agar nantinya perkembangan udang dapat baik dan tumbuh seragam. Pilihlah bibit dengan karakteristik bibit yang tidak memiliki luka pada tubuh, bentuk dan ukuran seragam, dapat berenang melawan arus, insang serta usus sudah terlihat. Bibit dengan kriteria tersebut dapat di peroleh dari pembudidaya bibit udang vaname.
Berbeda dengan jenis udang windu yang penebaran benihnya dilakukan pada pagi hari. Bibit udang vaname ditebar pada waktu siang hari. sebelum dilakukan penebaran bibit, lakukanlah proses aklimitasi atau adaptasi udang vaname. Lakukan dengan cara memasukkan bibit ke dalam plastik bening dan diberi air tambak lalu apungkan di tambak selama 30-60 menit. Setelah aklimitasi selesai kantung plastik dibuka perlahan lalu tebarkan bibit pada tambak. Padat penebaran benih adalah 10 ekor/m2.
Pemeliharaan Udang vaname/vannamei
Pengelolaan Pakan
Pada awal penebaran selama 7 hari pertama udang vaname tidak perlu diberi pakan karena masih banyak terdapat makanan alami pada air tambak. Setelah itu berikan pelet dengan kadar protein sebanyak 30 %. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3-4 kali sehari. Pemberian pakan juga diberikan sesuai dengan umur udang vaname.
Pengelolaan air
Lakukanlah pengecekkan terhadap air secara berkala. lakukan pengecekan terhadap volume air, pH air, serta salinitas. Apabila air dirasa berkurang diakibatkan oleh penguapan segera tambahkan air hingga volumenya cukup. pH air yang baik pada budidaya udang vaname adalah 6-7,5 bila kurang dari itu harus dilakukan pengapuran. Dan yang terakhir adalah salinitas, control selalu kadar salinitas air. Salinitas air tambak yang bagus adalah 15-25 ppt.
Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya udang vaname hama yang biasanya menjadi ancaman adalah burung, ular, ikan liar dan sebagainya. Untuk pengendalian ular kita dapa memberikan pagar keliling pada tambak. Sedangkan untuk ikan liar dapat dibasmi dengan menggunakan saponiin. Untuk hama burung dapat dihindari dengan membuat orang-orangan sawah.
Penyakit pada udang vaname dapat dikatakan jarang mewabah. Karakteristik udang vaname memang tahan terhadap berbagai penyakit. Pemilihan bibit serta pemeliharaan budidaya yang baik akan menghindari timbulnya penyakit yang dapat menyerang udang vaname.
Panen
Panen udang vaname dapat dilakukan ketika udang vaname telah berumur 4-5 bulan dengan bobot per 1 kg berisi 40-50 ekor udang vaname. Proses pemanenan pun tidak bisa sembarangan. Panen harus dilakukan pada malam hari agar menghindari cahaya matahari yang dapat merusak kualitas udang. Perlu diingat 2-3 hari sebelum pemanenan harus dilakukan pengapuran pada tambak sebanyak 50-70 kg/ha untuk menghindari prosses molhting.
Dengan mengikuti tahapan yang telah kami berikan semoga budidaya udang vaname anda dapat menghasilkan panen yang berlimpah. Apabila artikel ini membantu mohon share ke kerabat anda yang membutuhkan.
Terimakasih telah membaca!